Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMI: Hak Tata Power jual saham Arutmin

Kompas.com - 02/02/2014, 09:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) enggan banyak berkomentar atas keputusan Tata Power melepas kepemilikan 30 persen saham PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI menyatakan, keputusan tersebut merupakan kewenangan Tata Power sepenuhnya. "Kami tidak terlibat dan tidak ada hubungannya dengan ini (keputusan Tata Power menjual saham Arutmin dan KPC)," kata dia kepada KONTAN, Sabtu (1/2/2014).

Seperti diberitakan sebelumnya, konglomerasi asal India itu telah mengumumkan penjualan 30 persen saham KPC dan Arutmin senilai 500 juta dollar AS.

"Kondisi harga batubara saat ini memberikan tantangan bagi sektor pertambangan batu bara,” kata Anil Sardana, managing director Tata Power seperti yang dikutip KONTAN dari Business-standard, Sabtu (1/2/2014).

Keputusan tersebut mengakhiri kongsi BUMI - Tata Power  di Arutmin dan KPC yang terjalin sejak 2007 lalu. Terkait hal itu, Dileep enggan berkomentar soal rencana BUMI dalam mengembangkan dua anak usahanya itu selepas kepergian Tata Power.

Keputusan Tata Power sebenarnya terbilang mengejutkan. Pasalnya, Tata Power membutuhkan pasokan batubara cukyp besar untuk menghidupkan pembangkit listrik sebesar 4.000 megawatt (MW) yang ada di Mundra, Gujarat, India. Walaupun menjual sahamnya di KPC dan Arutmin, Tata Power menjamin pasokan batubara tidak mempengaruhi pasokan ke pembangkitnya. (Veri Nurhansyah Tragistina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com