Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Anggaran Perbaikan Pantura Ditambah

Kompas.com - 07/02/2014, 10:55 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menambah alokasi anggaran untuk perbaikan ruas Jalan Pantura yang rusak karena banjir. Dengan demikian, diharapkan proses perbaikan bisa berjalan lebih cepat dan efektif.

"Saya berpikir Pak Djoko Kirmanto, kalau tidak dilakukan penambahan kekuatan, percepatan tanggap darurat, pengalokasian anggaran yang lebih besar, maka tidak akan berhasil," kata Presiden saat membuka rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Ratas kali ini membahas perbaikan infrastruktur yang rusak serta penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Hadir pula Wakil Presiden Boediono, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, termasuk Djoko Kirmanto. Presiden juga mengatakan bahwa dia telah meminta kepada pimpinan TNI untuk mengerahkan satuan Zeni membantu perbaikan jalan di Pantura.

"Saya sudah sampaikan ke pimpinan TNI dan Kasad yang memilki satuan Zeni, baik tempur maupun konstruksi, bisa diperbantukan. Bhakti TNI untuk memastikan bahwa tanggap darurat ruas ruas jalan yang kerusakannya berat itu bisa berjalan lebih cepat dan efektif," sambung Presiden.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2014), Presiden mengaku telah melihat langsung rusaknya kondisi jalan di kabupaten tersebut. Menurutnya, kerusakan ruas Jalan Pantura di sekitar Pekalongan cukup berat. Lubang-lubangnya pun banyak sehingga memperlambat laju kendaraan.

"Yang kondisinya rusak berat itu tidak sedikit, saya hitung kemarin misalkan satu kilometer dengan kecepatan mesin yang ada, itu akan lambat," katanya.

Kepala Negara juga mengaku telah menerima banyak pesan dari masyarakat yang disampaikan melalui media sosial yang meminta kerusakan di ruas-ruas jalan segera diperbaiki. Dalam rapat kabinet terbatas ini, Presiden juga meminta Djoko melaporkan kegiatan tanggap darurat terkait pembangunan infrastruktur, khususnya di Jawa Tengah yang telah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com