Indeks volatilitas mata uang utama anjlok ke level terendah dalam lebih dari dua pekan seiring para trader menantikan testimoni pertama Janet Yellen di depan Kongres menyusul angka ketenagakerjaan Januari 2014 yang mengecewakan.
Seperti dikutip riset Monex Investindo Futures, Indeks volatilitas G7 JPMorgan merosot ke 7,82 persen yang merupakan level terendah sejak 22 Januari 2014. Jika di akhir pekan kemarin laju rupiah di zona merah, kali ini laju rupiah kembali menghijau pada awal pekan.
Laju rupiah terimbas rilis kenaikan indeks consumer confidence yang melengkapi rilis data-data positif makroekonomi Indonesia beberapa hari sebelumnya. Kondisi tersebut tak terdampak sentimen negatif dari eksternal.
Beberapa sentimen negatif itu adalah laju poundsterling yang melemah dengan indikasi Bank of England akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level rendah, dollar Australia yang terdepresiasi seiring ekspektasi pengangguran Australia akan meningkat, dan perkiraan apresiasi yen seiring kabar penurunan industrial production beberapa negara Eropa sehingga meningkatkan aset safe haven.
Riset Trust Securities menyatakan laju rupiah berada di atas support Rp 12.182 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan berada di rentang Rp 12.172-12.158 per dollar AS dalam kurs tengah BI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.