Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak WTI Turun Setelah Pidato Perdana Gubernur Baru The Fed

Kompas.com - 12/02/2014, 04:20 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak diperdagangkan turun, Selasa (11/2/2014), setelah pidato Gubernur The Fed yang baru, Janet Yellen. Pidato itu menyatakan Yellen akan tetap melanjutkan kebijakan yang dijalankan pendahulunya, Ben Bernanke.

Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Maret 2014 turun 12 sen dan ditutup pada 99,94 dollar AS per barel. Pada perdagangan Senin (10/2/2014), kontrak WTI ditutup di atas 100 dollar AS per barel untuk pertama kalinya pada tahun ini.

Adapun di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret 2014 diperdagangkan pada level 108,68 dollar AS per barel, naik lima sen dari perdagangan hari sebelumnya.

Yellen, dalam komentar publik pertamanya sebagai Gubernur The Fed sejak menduduki kursinya pada 1 Februari 2014, menekankan hanya ada sedikit deviasi untuk strategi penetapan kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC). "Saya mengharapkan keberlanjutan dalam pendekatan kebijakan moneter FOMC," ujar dia di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS.

Sebagaimana harapan pasar, pidato Yellen menunjukkan The Fed akan perlahan mengurangi kucuran quantitative easing, kecuali bila terjadi pemburukan tajam perekonomian. "Reaksi harga minyak atas pernyataan Yellen, cukup meredam," kata analis pasar Forex.com Fawad Razaqzada.

Para trader sedang menunggu data mingguan soal pasokan minyak dari Departemen Energi Amerika Serikat. DoE diharapkan melaporkan data itu, Rabu (12/2/2014), termasuk data cadangan minyak mentah dan penurunan penyulingan termasuk untuk minyak pemanas, menyusul cuaca dingin ekstrem di sebagian besar wilayah negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com