Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Variatif dengan Tekanan Ambil Untung

Kompas.com - 13/02/2014, 07:04 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksi bergerak variatif dengan tekanan ambil untung pada perdagangan Kamis (13/2/2014). Indeks mencoba kembali naik dan bertahan di level 4.500 dengan pergerakan bursa Asia sebagai sentimen.

Bursa Wall Street terkena ambil untung setelah reli dalam empat pertandingan. Sentimen utama global adalah kembali soal kelanjutan program stimulus The Federal Reserve. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,19 persen, Indeks S&P500 turun tipis 0,03 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 0,24 persen.

Kemarin IHSG ditutup positif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.502,19 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.480,97 (level terendahnya) di awal sesi 1, dan berakhir di level 4.496,29. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik.

Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Adapun investor domestik mencatatkan nett sell. Riset Panin Sekuritas menyatakan kenaikan IHSG didorong kenaikan bursa regional dan penguatan kurs rupiah serta penurunan yield SUN.

Sedangkan bursa regional didorong kenaikan bursa Wall Street setelah Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan akan meneruskan kebijakan pendahulunya. Sentimen itu didorong pula oleh data Neraca Perdagangan China yang lebih baik dari perkiraan.

Yield SUN turun cukup berarti dan telah mencapai level psikologis baru. Untuk SUN tenor 10 tahun, imbal hasil di bawah 9 persen. Sedangkan untuk SUN bertenor 5 tahun, imbal hasilnya di bawah 8 persen.

Kurs Rupiah mendekati batas psikologis baru di level Rp 12.100 per dollar AS. IHSG kembali gagal menembus level 4.500, meski sempat mencapainya sebentar pada sesi pagi kemarin. Ini adalah untuk ketiga kali IHSG melewati level 4.500 untuk sementara waktu, tetapi akhirnya harus jatuh kembali.

Namun fluktuasi ini dinilai masih cukup wajar karena return IHSG di tahun berjalan telah berada di posisi terbesar. IHSG sudah meraih return sekitar 4,6 persen. Hari ini diproyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi. Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya aksi ambil untung. Kisaran support-resistance IHSG di level 4.460-4.520.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com