Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Perusahaan Singapura Serius Mau Bangun Kilang

Kompas.com - 13/02/2014, 14:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Market consultation atau konsultasi pasar mengenai pembangunan kilang minyak yang berlangsung di Singapura membuahkan hasil. Ada enam perusahaan yang serius untuk berinvestasi kilang di tahan air.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kehadiran pemerintah di konsultasi pasar yang diselenggarakan di Singapura pada Senin  (10/2/2014) lalu menjadi stimulus positif bagi investor. Pemerintah Indonesia dianggap serius ingin membangun kilang.

Jumlah perusahaan yang hadir dalam acara tersebut mencapai 38 perusahaan. Investornya berasal dari berbagai negara, mulai dari Jepang, China, dan Timur Tengah. Kuwait Petroleum pun hadir dalam konsultasi pasar tersebut.

Sekedar mengingatkan, Kuwait Petroleum sedari awal tertarik membangun kilang namun mereka mencecar permintaan insentif yang tinggi kepada pemerintah. Pemerintah pun menolaknya.

Menurut Bambang, ada enam perusahaan yang benar serius tertarik dan telah melakukan pembicaraan satu per satu dengan pemerintah. "Enam ini akan bikin konsorsium. Jadi tidak sendirian," ujarnya, Rabu (12/2/2014).

Sayangnya, Bambang tidak menjelaskan lebih lanjut identitas enam perusahaan yang tertarik tersebut. Alasan mereka lakukan konsorsium alias bergabung dengan perusahaan lain adalah karena nilai investasi kilang yang tidak sedikit. Apalagi untuk mendirikan satu kilang bisa menghabiskan biaya Rp 90 triliun.

Yang paling banyak ditanyakan para investor tersebut terhadap pembangunan kilang adalah kesiapan lahan. Dalam hal ini pemerintah sudah menyiapkan lahan di Bontang Kalimantan Timur. Di sini tanahnya sudah bebas dari pembebasan lahan dan secara geografis bagus karena berada di pinggir laut dalam.

“Luas lahannya mencapai 400-500 hektar. Bisa diperluas lagi kalau diperlukan," tandas Bambang.  

Soal insentif pajak, diakui Bambang, investor tidak banyak yang bertanya soal itu. Namun dalam hal ini pemerintah telah mempersiapkan fasilitas insentif pajak atau tax holiday berupa kelonggaran pembebasan pembayaran pajak hingga 15 tahun.  (Margareta Engge Kharismawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com