Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Kandaskan Gugatan Mintarsih terhadap Blue Bird

Kompas.com - 18/02/2014, 20:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gugatan yang dilayangkan Mintarsih A Latief, Direktur Utama PT Gamya Taksi Grup kepada pimpinan Blue Bird Grup akhirnya kandas. Pasalnya, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mementahkan gugatan yang dilayangkan Mintarsih karena dinilai tidak memiliki dasar hukum.

Majelis hakim yang diketuai Anas Mustakim menilai pengunduran diri Mintarsih dari jabatannya di CV  Lestiani pada tahun 2001 adalah sah secara hukum. Setelah pengunduran diri Mintarsih, maka Purnomo Prawiro dan Chandra Suharto adalah pengurus sah CV Lestiani yang berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Karena itu, kedudukan Mintarsih sudah tidak ada lagi di pengurusan CV Lestiani. Karena tidak memiliki kedudukan yang resmi dan sah secara hukum di CV Lestiani, maka majelis menilai gugatan yang dilayangkan Mintarsih tidak lagi berdasarkan hukum. "Mengadili, memutuskan gugatan tidak dapat diterima," ujar Anas dalam putusannya di PN Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2014).

Majelis hakim juga tidak menerima gugatan rekonpensi atau gugatan balik yang dilayangkan kuasa hukum Purnomo yakni Hotman Paris. Dalam gugatan baliknya, Purnomo meminta ganti rugi material Rp 25 miliar. Sedangkan tuntutan imaterial masing-masing Rp 500 miliar sehingga total nilai tuntutan Rp 1,05 triliun. Majelis menilai gugatan rekonpensi itu tidak memiliki dasar hukum.

Atas putusan itu, kuasa hukum Purnomo Hotman Paris yang hadir dalam pembacaan putusan mengatakan bahwa sudah jelas posisi Mintarsih bukan siapa-siapa lagi sejak ia mengundurkan diri 12 tahun lalu dari CV Lestiani. "Jadi siapa dia, dia sudah bukan siapa-siapa lagi," ujar Hotman usai sidang.

Hotman mengatakan bukan hanya di PN Jakarta Pusat saja posisi Purnomo kuat. Bahkan, pada sengketa di PN Selatan juga, Hotman mengklaim pihaknya telah memenangkannya. "Jadi Purnomo dan adik-adiknya sudah menjadi pemegang sah saham Blue Bird," tegasnya. Ia juga mengatakan siap meladeni bila pihak Mintarsih melayangkan banding atau mendaftarkan gugatan baru.

Sementara Mintarsih yang hadir dalam persidangan itu mengaku semua bukti yang dibeberkan di pengadilan sudah benar. Karena itu ia mengatakan akan mendaftarkan gugatan baru lagi untuk kasus yang sama ini.

"Jelas saya akan menggugat ulang. Kalau betul mereka bilag saya keluar, buktikan dulu saya mundur," ujarnya usai sidang dengan wajah serius.

Mintarsih mengatakan masih memiliki hak sebagai pemegang saham. Kalau ia benar mundur, maka hak-haknya harusnya sudah dibayar dulu. Terkait hal itu, Hotman Paris mempersilahkan Mintarsih melakukan upaya hukum lain atas hak-haknya.

Sekadar kilas balik, Mintarsih, Purnomo, serta Chandra Suharto sejatinya adalah kongsi lama saat mendirikan CV Lestiani tahun 1971. CV Lestiani ini merupakan salah satu pemegang saham PT Blue Bird Taksi. Setelah Chandra meninggal pada Oktober 2010, kepengurusan CV Lestiani diteruskan oleh Purnomo dan Mintarsih.

Dalam perjalanannya kongsi tersebut tidak bisa harmonis. Mintarsih menuding Purnomo tidak menjalankan peseroan sesuai dengan anggaran dasarnya. Lantas ia minta pengadilan membubarkan CV Lestiani. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com