Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menyatakan upaya ini dilakukan untuk mendorong BNI menjadi bank transaksional.
"Untuk DPK, kami akan fokus di CASA. Oleh karena itu, kami banyak inisiatif dalam 2-3 tahun terakhir, bagaimana meningkatkan CASA. Komposisi CASA akhir tahun ini 69 persen, kita akan tingkatkan terus," kata DIrektur Utama BNI Gatot di kantornya, Rabu (19/2/2014).
Untuk menjadi bank transaksional, lanjutnya, BNI akan menambah 3.000 unit anjungan tunai mandiri (ATM). Selain itu, perseroan juga akan memperkuat electronic channel.
"Selain menambah 3.000 ATM, tahun ini kita akan menambah outlet untuk daerah-daerah yang masih butuh. Intinya untuk meningkatkan transactional bank," ujarnya.
Selain itu, BNI pun akan meninjau seluruh nasabah yang dimilikinya. Saat ini jumlah nasabah BNI mencapai 16 juta nasabah, lebih banyak dibandingkan 14 juta nasabah pada tahun 2012.
"Kami akan me-review semua nasabah yang sekarang jumlahnya 16 juta itu. Mana yang memang benar-benar jadi core nasabah. Yang kurang mungkin kita akan gali lagi. Mungkin kita akan bersihkan jumlah nasabah. Benar-benar nasabah yang mau transaksi sama kita dan kira-kira kita bisa memberi layanan," jelas Gatot.
Pada tahun 2013, DPK perseroan tercatat Rp 291,89 triliun. Jumlah ini naik 13,3 persen dari Rp 257,66 triliun pada tahun 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.