Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Tekanan Kembali Hampiri Rupiah

Kompas.com - 20/02/2014, 08:47 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah akan diuji kekuatannya di tengah tren kenaikan, Kamis (20/2/2014). Sentimen negatif kembali datang dari eksternal ketika investor kembali memburu dollar AS.

Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan tidak diturunkannya proyeksi angka pengangguran Amerika Serikat dari level 6,5 persen, mencuatkan aroma kenaikan Fed Rate.

Dalam "Fed minutes meeting' semalam waktu Indonesia tidak terlihat keinginan anggota the Fed untuk menurunkan target pengangguran 6,5 persen tersebut, pada saat sekarang angka pengangguran Amerika sudah berada di angka 6,6 persen.

Dollar index dan yield US Treasury naik cukup tajam pada penutupan perdagangan Rabu (19/2/2014) petang waktu Amerika. Kenaikan tersebut berpeluang mendorong pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini.

Pelaku pasar pun menunggu data Manufacturing PMI China yang rencananya akan diluncurkan pada Kamis ini. Pada perdagangan Rabu, rupiah menguat di tengah pelemahan mata uang Asia terhadap dollar AS.

Kurs rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) bertenor satu bulan menguat 0,74 persen. Namun, Bank Indonesia justru "membiarkan" kurs dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) berada di level Rp 11.850 per dollar AS.

Pasar saham dan surat utang negara (SUN) juga menguat, dengan imbal hasil (yield) SUN bertenor 10 tahun turun ke kisaran 8,3 persen.

Euforio terpangkasnya defisit neraca transaksi berjalan bertahan di pasar setelah melihat rupiah yang nyaman bergerak di kisaran Rp 11.000.

Riset Trust Securities menyatakan laju rupiah bertahan di bawah resisten Rp 11.695 per dollar AS. Hari ini mata uang garuda diproyeksikan ada di rentang level Rp 11.950-11.785 per dollar AS menurut kurs tengah Bank Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com