Lembaga yang berbasis di Manila tersebut menjelaskan bahwa bantuan itu ditujukan untuk membantu perusahaan mengembangkan bisnis yang inklusif. Di mana, selain meningkatkan profit, bisnis yang dijalankan itu juga bisa membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat miskin di sekitarnya.
"Hanya sedikit perusahaan swasta yang memahami bahwa potensi pasar masyarakat miskin cukup besar, terutama untuk barang dan jasa, serta menjadi sumber yang cukup besar bagi tenaga kerja," ujar ekonom ADB, Armin Bauer, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Jumat (21/2/2014).
ADB menjelaskan, beberapa proyek yang akan dibiayai oleh dana tersebut adalah yang terkait dengan komoditas kakao and pendidikan untuk nelayan di Filipina, produksi rempah-rempah di Kamboja dan India, serta proyek pengairan di China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.