"Kaya Brizzi, e-money, Flash, ini kan masyarakat sudah available. Cuma, yang jadi masalah kan, yang di mana orang itu enggak perlu masang banyak pembaca kartu. Bila perlu Brizzi bisa dibaca Flash. Protokol ini yang perlu dibangun," jelas Andy, ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2014). Brizzi adalah kartu prabayar yang diterbitkan BRI, sementara Flash merupakan produk BCA.
Menurutnya, rencana ini masih akan dikaji lebih jauh. Sebabnya, pihak yang membangun perangkat IT ini adalah bank penyedia transaksi elektronik. "Saat ini membiasakan dulu lah, orang pakai Brizzi, karena memudahkan. Tapi kapan itu dibangun terserah IT antar bank. Itu kan juga wilayah yurisdiksinya BI (Bank Indonesia), masa semuanya BPH Migas," kata Andy.
Pemanfaatan IT adalah salah satu langkah monitoring BBM yang dilakukan BPH Migas, di samping memudahkan konsumen BBM. Andy menegaskan, monitoring BBM perlu dilakukan agar, khususnya BBM bersubsidi tidak jebol, dari yang ditentukan APBN 2014 sebesar 48 juta kiloliter.
"Penyaluran BBM subsidi memerlukan pengawasan yang ketat. Prognosa konsumsi 2014 mencapai 48,97 juta KL apabila business as usual (tidak diawasi)," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.