Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar hari ini, Kamis (27/2/2014) pemegang saham juga menyetujui penggunaan 57,1 persen dari laba bersih atau Rp 10,39 triliun sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan.
"Kebijakan dividen ini sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan total return yang optimal kepada para pemegang saham. Kami juga melakukan penguatan modal, agar memiliki ruang untuk terus tumbuh secara solid dan mampu merealisasikan rencana bisnis yang telah disusun," ujar Direktur Strategi dan Keuangan Bank Mandiri Pahala Nugraha Mansury.
Angka dividen tersebut tidak sesuai dengan harapan manajemen. Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengharapkan pemerintah menurunkan rasio dividen tahun 2014, yang selama ini berada pada kisaran 20 hingga 30 persen dari keseluruhan laba bersih.
"Kami inginnya dividen dikurangi di angka antara 20 sampai 30 persen, agak turun sedikit. Selama ini kan 30 persen terus," kata Budi di kantornya.
Lebih lanjut Budi mengungkapkan, Bank Mandiri akan mengejar target peningkatan permodalan perseroan. Ini terkait target guna menyiapkan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia pada tahun 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.