Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Ide Kendalikan BBM, Hatta Malu Kalau Tidak Jalan

Kompas.com - 28/02/2014, 14:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah terus berupaya mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan segala cara, mulai dari pemasangan alat kendali (RFID) hingga pembayaran nontunai (cashless transaction). Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan, rencana pemerintah untuk mengimplementasikan pembayaran nontunai BBM bersubsidi baru dalam tahap sosialisasi dan ujicoba.

“Semua ide pikiran yang bagus ini diujicoba dulu kan. Nanti orang bingung, RFID enggak jalan terus ada ini (pembayaran nontunai). Malu kita. Kalau ada ide begini, jalankan saja dulu. Nanti dilihat, ujicobanya seperti apa,” kata dia di Jakarta, Jumat (28/2/2014).

Sebelumnya, pemerintah mengindikasikan akan menunda penerapan RFID, alasannya pemasangan RFID tidak secepat yang diharapkan. Padahal RFID ditargetkan sudah terpasang di seluruh SPBU di Indonesia pada tahun depan. Namun kenyataannya hingga saat ini pun realisasinya masih sangat minim.

Ditemui usai rakor bulanan Bank Indonesia di Gedung BI Jakarta, September 2013, Bambang Brodjonegoro yang saat itu sebagai Plt BKF sangsi RFID akan berjalan cepat. Sebagai penggantinya, pemerintah menyiapkan cara lain untuk pengendalian konsumsi BBM bersubsidi ini.

Ia juga mengatakan, sudah berkonsultasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait cara baru tersebut. "Ini lebih ke cashless transaction. Jadi kalau kalian beli bensin tidak pakai uang tunai lagi, pakai kartu (debit, kredit atau uang elektronik)," kata dia menjelaskan fungsi kartu pembayaran.

Dengan penggunaan cashless transaction itu, pemerintah akan memiliki data atau bisa mengidentifikasi siapa saja yang membeli bensin di luar kewajaran. Misalnya, satu orang membeli bensin senilai Rp 1 juta dalam sekali transaksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com