Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kegaduhan Politik Hambat Penjualan Bank Mutiara

Kompas.com - 03/03/2014, 09:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum dan perbankan, Pradjoto, menilai, kegaduhan politik di DPR memengaruhi divestasi Bank Mutiara, yang seharusnya selesai pada tahun ini. Ia mempertanyakan bagaimana Bank Mutiara hendak dijual jika terus-menerus diwarnai kegaduhan politik.

"Bagaimana mungkin bank bekerja dengan baik jika kegaduhannya seperti itu. Jika politisi bicara tentang teknis bank, saya jamin akan sama gagapnya dengan saya bicara politik," kata dia, di Jakarta, Minggu (2/3/2014).

Dalam diskusi bertajuk "Transformasi Century ke Mutiara: Ada apa di Balik Bailout Bank Mutiara Rp1,2 Triliun?" tersebut, Pradjoto menjelaskan, jika Bank Mutiara dijual sesuai harga pasar, masyarakat bakal berpikir inilah kerugian negara akibat penjualan bank tersebut.

Namun, jika dijual sesuai penyertaan modal sementara (PMS), hal itu tidak sesuai dengan nilai bukunya (price book value).

Menurutnya lagi, persoalan Bank Century itu mau diakui atau tidak berakar dari persoalan-persoalan miss management pada masa lampau. "Pertanyaannya, apakah orang yang melakukan atau menggali lubang di dalam miss management di masa lalu itu sudah diproses secara benar? Mengapa semuanya harus dipertanggungjawabkan oleh orang yang mengambil kebijakan di saat krisis terjadi?" ucap Pradjoto.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat ekonomi, Faisal Basri, menaksir harga pasar Bank Mutiara sekitar Rp 3,5 triliun, lebih rendah dari PMS yang pernah diberikan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar Rp 6,7 triliun dan Rp 1,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com