Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Satelit BRI Tertahan Kemenkominfo

Kompas.com - 04/03/2014, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih menunggu kepastian izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengimplementasikan rencana pembelian satelit.

Sarwono Sudarto, Direktur Operasional BRI mengatakan, perseroan saat ini sudah menjalin kerjasama dengan delapan provider untuk teknologi komunikasi yang menghubungkan hampir 10.000 kantor cabang BRI di seluruh Indonesia dalam sebuah jaringan. "Providernya apa saja, banyak. Saya lupa," kata Sarwono di Jakarta, Senin, (3/3/2014).

Sarwono menolak membeberkan rencana pengembangan layanan bisnis yang akan dikembangkan jika pembelian satelit berhasil dilakukan BRI. Sarwono juga enggan mengkonfirmasi soal rencana pembelian satelit Indosat oleh BRI. "Saya belum dengar apa-apa terkait Indosat. Nanti saja kalau izin sudah keluar," ujar Sarwono.

Sarwono membantah alasan BRI getol membeli satelit disebabkan pelayanan jaringan dari provider yang ada sering bermasalah. "Alasannya ya demi peningkatan layanan saja," imbuh Sarwono.

Terkait layanan keuangan digital (LKD), Sarwono menegaskan infrastruktur BRI sudah sangat siap dan tak tergantung realisasi pembelian satelit. Sebab pilot project BRI di Gombong, Jawa Tengah, dan Banyuwangi, Jawa Timur, telah berhasil dengan baik.

"Dengan jaringan sudah mencapai 10 kantor, kami sudah menjangkau seluruh kabupaten yang ada di Indonesia. Jadi brancheless banking bukan ditujukan untuk daerah yang tak terjangkau layanan kantor cabang BRI. Sebab jangkauan kantor cabang kami sudah menjangkau semua," pungkas Sarwono.

BRI sendiri dikabarkan telah melakukan pendekatan dengan Indosat untuk membeli satelit. Namun ketika dikonfirmasi, pihak Indosat membantah. "Kami belum mulai bertemu dengan BRI. Kabar itu masih wacana dari pihak eksternal saja," kelit Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat dalam pesan singkat pada KONTAN, Selasa, (4/3). (Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com