Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Klaim Defisit Neraca Perdagangan Lebih Rendah dari Prediksi

Kompas.com - 04/03/2014, 14:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Januari 2014 tercatat defisit sebesar 0,43 miliar dollar AS atau 430 juta dollar AS.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamad Lutfi menilai defisit pada neraca perdagangan bulan Januari 2014 tersebut telah diperkirakan sebelumnya. Instansi tersebut bahkan memprediksi angka defisit bisa lebih besar.

"Defisit perdagangan kita sebesar 430,6 juta dollar AS memang sudah kami perkirakan. Perkiraan saya sebenarnya itu mencapai 700 juta sampai 800 juta dollar AS. Ternyata hanya 50 persennya," kata Lutfi pada konferensi pers di kantornya, Selasa (4/3/2014).

Di samping itu, Lutfi menjelaskan, kinerja perdagangan Indonesia pada bulan Januari 2014 dipandang jauh lebih baik dibandingkan yang diperkirakan. Struktur perdagangan yang semakin sehat, lanjutnya, mudah-mudahan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.

Adapun defisit pada neraca perdagangan bulan Januari menurutnya lantaran merupakan dampak implementasi Undang-undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba). "Jauari 2014 adalah bulan pertama dimana kita tidak lagi mengekspor bahan mineral mentah," kata dia.

Lutfi menilai defisit pada neraca perdagangan memang telah diprediksi sebelumnya. Namun demikian, pihaknya merasa struktur perdagangan Indonesia sebenarnya masih sangat baik.

Kemarin, Deputi Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono menjelaskan defisit nilai perdagangan Indonesia lebih disebabkan oleh besarnya defisit sektor migas, yaitu 1,06 miliar dollar AS, walaupun neraca sektor nonmigas mengalami surplus sebesar 0,63 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com