Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Dampak Bisnis Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines

Kompas.com - 10/03/2014, 08:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia penerbangan diguncang oleh berita hilangnya Malaysia Airlines. Selama ini, maskapai negeri jiran tersebut jadi salah satu maskapai yang terdepan di kawasan regional.

Penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur ke Beijing menghilang pada Sabtu (8/3) dini hari, memicu upaya pencarian besar di Laut Cina Selatan dan kekhawatiran serius bagi 239 orang di dalamnya.

Insiden ini akan menjadi pukulan besar bagi maskapai tersebut yang telah berjuang untuk tetap meraup laba di tengah persaingan ketat, khususnya dengan maskapai penerbangan murah.

Malaysia Airlines menerbangkan sekitar 37.000 penumpang setiap hari untuk 80 destinasi di seluruh Asia, ke Eropa dan Amerika Serikat. Maskapai ini mengoperasikan lebih dari 250 penerbangan per hari. Malaysia Airlines hanya mengalami sedikit kecelakaan dalam sejarah, dan memiliki catatan keamanan yang solid.

Kecelakaan terburuk terjadi pada tahun 1977, ketika pesawat pembajakan dan kecelakaan berikutnya di Malaysia selatan menewaskan 93 penumpang dan tujuh awak.

"Insiden ini datang pada waktu yang tak tepat bagi maskapai yang sedang transformasi untuk kembali memperoleh keuntungan. Ini akan menghambat jalan terhadap profitabilitas," kata analis penerbangan dengan Standard & Poor's Equity Research di Singapura Shukor Yusof seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (9/3/2014).

Sekedar informasi, maskapai ini mencatat kerugian pada tahun 2012 dan menargetkan ekspansi pada tahun 2013. Pada tahun 2011, Malaysia Airlines mencatat rekor rugi 2,5 miliar ringgit atau 767 juta dollar AS akibat kenaikan biaya bahan bakar.

Analis juga menyalahkan manajemen yang buruk, campur tangan pemerintah, tenaga kerja membengkak, dan masalah lainnya demi tetap dapat berkompetisi. Namun demikian, maskapai tersebut tetap meraih serangkaian penghargaan.

Tahun lalu, Malaysia Airlines menjadi anggota Oneworld, salah satu aliansi maskapai code-share terbesar di dunia, yang menghubungkan ke 850 tujuan di 150 negara di seluruh jaringan kelompok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com