Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Hilang, Saham Malaysia Airlines "Terjun Bebas"

Kompas.com - 10/03/2014, 09:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham Malaysia Airline System Bhd (MAS) pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (10/3/2014) anjlok cukup dalam sebesar 16 persen. Hal ini terkait dengan hilangnya pesawat Boeing 777-200 pada Sabtu dini hari lalu.

Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, harga saham maskapai ini diperdagangkan di level 0,25 ringgit per saham. Seiring dengan terjadinya insiden tersebut, saham emiten penerbangan ini dibuka di 0,21 ringgit per saham di Bursa Kuala Lumpur.

Meski setelah pembukaan perdagangan saham emiten itu sempat menguat, namun tetap tak terlalu signifikan. Pada pukul 08.54 WIB, saham emiten tersebut berada di posisi 0,225 ringgit per saham atau turun 10 persen dari penutupan Jumat lalu.

Saham Malaysia Airline dalam setahun belakangan ini turun, karena didera kerugian. Tingginya harga bahan bakar serta membengkaknya jumlah pegawai menjadi penyumbang menurunnya kinerja perseroan.

Dalam setahun terakhir, saham MAS pernah menyentuh posisi tertinggi pada 6 Mei 2013, setelah menyentuh 0,455 ringgit per saham.

Sekedar informasi, maskapai ini mencatat kerugian pada tahun 2012 dan menargetkan ekspansi pada tahun 2013. Pada tahun 2011, Malaysia Airlines mencatat rekor rugi 2,5 miliar ringgit atau 767 juta dollar AS akibat kenaikan biaya bahan bakar.

Para analis juga menyalahkan manajemen yang buruk, campur tangan pemerintah, tenaga kerja membengkak, dan masalah lainnya demi tetap dapat berkompetisi. Namun demikian, maskapai tersebut tetap meraih serangkaian penghargaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com