Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng 3 Perusahaan, Banyuwangi Kembangkan Kawasan Industri

Kompas.com - 10/03/2014, 11:42 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi akan membangun Kampe Industrial Estate Banyuwangi di Kampe Kecamatan Wongsorejo, seiring dengan penandatanganan kesepahaman antara Pemkab Banyuwangi dengan tiga BUMN/BUMD yang akan menjadi mitra kerja.

Tiga BUMN yang digandeng yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Dalam nota kesepahaman tersebut, Kampe Industrial Estate Banyuwangi akan dibangun di sebagian lahan Hak Guna Usaha milik PTPN XII, tepatnya di Perkebunan Pasewaran dengan luas mencapai 718 hektar yang tersebar di Afdeling Kampe seluas 130 hektar, Afdeling Secang 85 hektar dan Afdeling Sidomulyo seluas 503 hektare.

Untuk PT SIER menjadi pihak kedua yang akan mengurusi pembangunan dan pengelolaan kawasan industri, dan PT Pelindo II yang mempunyai ijin sebagai badan usaha pelabuhan untuk pengelolaan terminal dan fasilitas pelabuhan untuk kegiatan pelayanan jasa kepelabuhan dan Kementrian Perhubungan RI.

Iwan Basri, Dirut PTPN XII kepada Kompas.com menjelaskan, untuk menindaklanjuti penandatanganan tersebut pihaknya akan segera melakukan penataan kawasan agar sesuai dengan dengan masterplan Pemkab Banyuwangi.

"Sebelumnya kami telah melakukan studi kelayakan dengan konsultan PT Indah Karya untuk mengkaji lokasi kawasan industri dan kajian ini targetnya akan selesai pada bulan April ini," jelasnya.

Ia juga mengklaim siap jika ada perusahaan yang akan masuk tahun ini. "Rencananya yang mau masuk ya pabrik industri coklat yang sempat di bilang Menteri Dahlan Iskan saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi," jelasnya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan jika langkah awal untuk membangun kawasan Kampe Industrial Estate Banyuwangi dengan melakukan pembebasan lahan karena lahan HGU milik PTPN XII.

"Untuk pengembangannya akan terus berjalan sesuai dengan proses. Sedangkan untuk pendirian pabrik coklat akan menjadi prioritas karena di Banyuwangi potensi kakao luasnya mencapai 5 ribu hektar. Selain kakao yang akan di kembangkan adalah pabrik minuman yang bahannya bisa diambil dari Banyuwangi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com