Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Meningkat, Listrik di Sumatera Utara Defisit

Kompas.com - 11/03/2014, 08:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


MEDAN, KOMPAS.com - Wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut) mengalami defisit listrik sekitar 300 megawatt. Ini menyebabkan aliran listrik di wilayah tersebut sering padam.

General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Sumatra Utara Diananto mengatakan defisit listrik disebabkan permintaan yang meningkat. Kondisi itu tidak dapat dihindari karena pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak dapat dibendung.

"Pertumbuhan ekonomi tinggi maka beban naik. Tapi kita tidak bisa menahan itu. Seperti orang beli handphone kan tidak bisa ditahan," kata Diananto di Gardu Induk Kuala Namu, Sumatra Utara, Senin (11/3/2014).

Diananto menjelaskan defisit listrik sebenarnya telah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Penyebab lain defisit terkait pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat maka permintaan akan barang-barang ekonomi yang memakai listrik pun otomatis akan meningkat.

"Itu akan membuat daya meningkat. Tapi diakui memang, masyarakat susah untuk diajak hemat. Mereka tidak mau," ujarnya.

Untuk wilayah Sumatera Utara saja saat ini PLN mengoperasikan 44 pembangkit listrik yang terbagi atas 5 sektor. Angka itu belum termasuk pembangkit listrik sewa. Adapun total pelanggan 2.903.329 pelanggan dan daya tersambung sebesar 3.566 MVA.

"Bagaimana beban bisa ditekan dengan pola hemat enrgi itu sebenarnya susah. Orang nikmat masak dipaksa. Kenikmatan listrik disuruh kurangi, tapi susah," papar Diananto.

Defisit ini membuat PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir setiap harinya. Adapun durasi pemadaman bervariasi, mulai dari 1 jam hingga 3 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com