Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengemukakan hal itu, Rabu (12/3/2014), saat memantau pengalihan rel tunggal ke rel ganda di lintasan Sulur- Wadu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Lintasan tersebut bagian dari segmen Semarang-Bojonegoro. Adapun total jalur lintas utara Jakarta-Surabaya tercatat 727 kilometer. Dengan asumsi kecapatan rata-rata kereta api 100 kilometer per jam, maka penggunaan rel ganda Jakarta-Surabaya kelak bisa menghemat waktu dari 11 menjadi 8 jam.
Menurut Bambang, sebetulnya pada saat merampungkan jalur utara, pihaknya pun secara bertahap telah mengerjakan rel ganda jalur selatan Jawa. Saat ini, rute Cirebon- Purwokerto sudah dalam perampungan. ”Yang sedang berjalan adalah Purwokerto-Kutoarjo, disusul Solo-Madiun-Surabaya,” kata Wamenhub.
Bambang mengungkapkan, jalur ganda selatan Jawa dianggarkan hampir seperti lintas utara, yakni Rp 9 triliun. Sumber anggaran diutamakan dari APBN. Namun, terbuka juga opsi untuk sukuk serta pinjaman dari Jepang dan China.
”Kami harapkan tahun 2016 Trans-Jawa Railway mencakup utara dan selatan sudah rampung,” papar Bambang.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko menyatakan optimistis pembangunan jalur ganda jalur utara tuntas akhir Maret ini. Masalah pembebasan lahan di Semarang dalam penyelesaian. Dengan demikian, pengoperasian secara keseluruhan dari Jakarta ke Surabaya dapat diresmikan pada April mendatang.
”Tidak ada lagi masalah soal lahan. Adapun tahapan pengalihan dari rel tunggal ke ganda sudah mencapai 90 persen,” ujar Haryanto.
Minggu depan, tahapan pengalihan dijadwalkan untuk ruas Wadu-Tobo. Jalur ini dikerjakan paling akhir. (NAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.