Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Anjlok, Herbalife Hadapi Penyelidikan Komisi Perdagangan Federal Amerika

Kompas.com - 13/03/2014, 09:18 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

OREGON, KOMPAS.com - Herbalife Ltd mengakui tengah menghadapi penyelidikan Komisi Perdagangan Federal (FTC), Rabu (12/3/2014). Penyelidikan ini menyusul anjloknya harga saham perusahaan nutrisi dan suplemen ini hingga lebih dari 12 persen setelah penghentian singkat perdagangan.

Herbalife mengatakan mereka menerima permintaan investigasi sipil dari FTC, Rabum Situs FTC mengatakan mereka menyelidiki kemungkinan tindakan atau praktik tak adil maupun menipu dari perusahaan ini.

Herbalife saat ini juga sedang menghadapi tuduhan penggunaan skema piramida dalam menjalankan bisnisnya. Menyikapi penyelidikan FTC ini, perusahaan mengatakan siap menyambutnya termasuk menyikapi sejumlah besar informasi yang salah di pasar tentang bisnis mereka.

Menurut Herbalife, perusahaan mereka bergerak sesuai aturan hukum dan peraturan. Karenanya mereka menyatakan akan bekerja sama penuh menghadapi penyelidikan ini.

Herbalife adalah perusahaan yang didirikan di Kepulauan Cayman dengan basis perusahaan di Los Angeles, Amerika Serikat. Mereka menggunakan jaringan distributor untuk menjual suplemen gizi dan produk penurun berat badan di tataran global.

Penyelidikan FTC digelar hanya sehari setelah manajer hedge-fund William Ackman memperbarui gugatan terhadap perusahaan ini. Ackman menantang perusahaan dengan menyatakan berulang kali bahwa Herbalife menggunakan skema piramida dalam menjalankan bisnisnya.

Skema piramida adalah istilah bisnis yang merujuk pada praktik sebuah perusahaan yang menghasilkan sejumlah uang dengan merekrut tenaga penjual baru alih-alih berbasis penjualan produk.

Ackman, Chief Pershing Square Capital Management, menggelar acara publik pada Selasa (11/3/2014), mengungkap bagaimana praktik Herbalife menggunakan skema piramida di China dan melanggar peraturan-perudangan setempat. Pershing menolak berkomentar soal penyelidikan yang dibuka FTC atas Herbalife, Rabu.

Adapun Herbalife berulang kali membantah klaim yang ditujukan pada praktik dagang perusahaannya itu. Meski demikian, harga saham Herbalife jatuh 3,81 dollar AS per lembar atau turun 5,8 persen ke 61,58 dollar AS per lembar, pada perdagangan tengah Rabu, setelah sebelumnya juga sempat terpuruk ke level 54,59 dollar AS per lembar. Sepanjang 2014, saham Herbalife sudah anjlok 17 persen, per Selasa (11/3/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com