Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Monopoli Hak Siar ISL, KPPU Cecar Roy Suryo

Kompas.com - 13/03/2014, 10:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mulai menyelidiki dugaan monopoli penyelenggaraan hak siar kompetensi sepak bola nasional Indonesia Super League (ISL). Dalam rangka itu, KPPU memeriksa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo pada Rabu (12/3/2014) kemarin.

Dalam pemeriksaan tersebut, Roy mengatakan, ia dicecar 12 pertanyaan seputar ISL. Isinya seputar peran pemerintah dalam penyatuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ditanya juga bagaimana kedudukan pemerintah dalam olahraga profesional.

"Saya tegaskan, sejak tahun lalu, kebangkitan olahraga memang terjadi, dan itu membangkitkan kembali profesionalisme olahraga di Indonesia. Namun hal itu tidak disertai dengan pengaturan yang detail," ujarnya seusai diperiksa, Rabu (12/3/2014).

Roy mengatakan, posisi pemerintah hanyalah sebagai regulator atau pengatur sampai ke level inti sebuah organisasi. Namun, bila sudah masuk ke urusan bisnis, pemerintah tidak lagi menanganinya, dan itu menjadi urusan organisasi yang bersangkutan.

Karena itu, Roy menegaskan pihaknya mendukung KPPU melakukan pemeriksaan terhadap dugaan monopoli hak siar ISL ini. "Kami dari kementerian pemuda dan olahraga mendorong apa yang dilakukan KPPU sekarang ini dan kami support supaya tidak ada yang dirugikan dengan sistem penyatuan dari PSSI atau dari kebangkitan olahraga di Indonesia," ujarnya.

Untuk mengatur persoalan detail olahraga ke depan, Menpora berjanji akan mengaktifkan dan merevitalisasi kembali Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Nantinya BOPI yang akan mengatur persoalan detail tentang olahraga sehingga kasus yang sama tidak terulang kembali.

Ia mengatakan sudah saatnya Kemenpora mengatur persoalan olahraga yang lebih detail termasuk masalah hak siar ini. Pasalnya, sebelumnya, hal ini tidak pernah diatur oleh Kemenpora karena dahulu saluran televisi hanya TVRI satu-satunya. Namun, ketika televisi swasta berkembang, olahraga tidak begitu menarik. Kini ketika olahraga terus berkembang, terjadi perebutan hak siar.

Itulah sebabnya, Roy menilai peranan BOPI sebagai pengatur persoalan teknis ke depan amat diperlukan. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com