Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Masih Kuasai Pasar Bahan Peledak Indonesia

Kompas.com - 14/03/2014, 14:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan akan bahan peledak (handak) Indonesia cukup tinggi dengan banyaknya pertambangan baik batubara maupun minyak dan gas bumi. Sayangnya, PT Dahana (Persero) sebagai perusahaan negara yang begerak di industri handak hanya kebagian 6 persen pasar handak di negerinya sendiri.

Direktur Utama Dahana, Hary Sampoerno mengatakan, tahun lalu Dahana memproduksi sekitar 56.000 ton handak dengan bahan dasar amoniak nitrat. Sementara, kebutuhan nasional diperkirakan tak kurang dari 300.000 ton. "Pesaing kita ada perusahaan handak besar dunia, yaitu Orica asal Amerika Serikat dan Australia. Dia perusahaan yang besarnya 100 kali Dahana. Dan Dyno, juga asal Amerika Serikat," kata Hary, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Hary mengatakan, kedua raksasa pembuat bom itu sangat diuntungkan dengan banyaknya perusahaan tambang asal Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia. Belum lagi kata dia, importasi bahan peledak yang cukup besar menjadikan kompetisi kian sengit.

Sejak berdirinya, aku Hary, Dahana belum pernah sepeser pun mendapat suntikan berupa penyertaan modal negara (PMN). Kolapsnya industri strategis pada 1998 sempat Dahana rasakan bersama saudara-saudaranya yang lain, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, serta PT Pindad.

Namun demikian, Dahana mulai 2002 terus melakukan sejumlah transformasi agar tetap bertahan. Hary pun mengaku sedikit bangga, tanpa PMN, Dahana bisa mencetak laba hingga Rp 60 miliar tahun lalu, dan aset mencapai Rp 1,2 triliun.

"Kita enggak pernah minta fasilitas. Dan kita enggan cengeng, meskipun saingan kita raksasa-raksasa besar," katanya.

Meski tidak mengecap PMN, Hary mengakui bantuan negara satu-satunya adalah ketika Dahana pada 2010 membuat Energetic Material Centre (EMC) di Subang, di atas lahan seluas 600 hektar.

Dia menambahkan, bantuan pemerintah adalah dengan tidak lagi menarik dividen dari Dahana. "Mungkin bagi BUMN lain (dividen) itu kecil. Tapi bagi kami Rp 20 miliar is very very big," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com