Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

Kompas.com - 14/03/2014, 15:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) kemarin memutuskan merevisi ke bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,8 sampai 6,2 persen pada tahun 2014 menjadi 5,5 sampai 5,9 persen.

"Dulu kita 5,8 persen, kemarin jadi 5,5 sampai 5,9 persen, kecenderungannya di tengah. Jadi sekitar 5,7 persen Kita merevisi ke bawah dari 5,8 persen ke 5,7 persen. Ada 3 faktor utama kenapa kita kemudian melihat seperti itu," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Faktor pertama adalah terlihat kecenderungan pertumbuhan ekonomi global, khususnya di negara-negara mitra dagang Indonesia seperti China tidak sekuat seperti yang telah diperkirakan. Kondisi ini berdampak pada penurunan permintaan atas komoditas ekspor.

"Faktor kedua, harga komoditas yang semula diperkirakan ada perbaikan tahun ini, belum ada tanda-tanda perbaikan," ujar Perry.

Adapun faktor ketiga adalah RDG BI memandang konsumsi masyarakat ternyata tak sekuat yang diperkirakan. Salah satunya adalah pengaruh pemilihan umum yang akan digelar tahun ini terhadap konsumsi masyarakat ternyata tak sekuat sebelumnya.

"Dari faktor pemilu yang semula diperkirakan menambah pertumbuhan ekonomi 0,2 persen ternyata hitung-hitungan kita terkini, pertambahan spending hanya 0,1 persen. Kurang lebih seperti itu," kata Perry.

Perry menyatakan pengeluaran konsumsi untuk keperluan pemilu tidak setinggi sebelumnya, karena pengawasan penegak hukum yang ketat. Sebelumnya BI memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,2 persen terkait pemilu berdasarkan pola-pola yang terjadi sebelumnya.

"Ternyata yang sekarang itu spending yang terkait pemilu tidak terkait yang sebelumnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com