Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Jokowi Maju Capres Penuhi Ekspektasi Pasar

Kompas.com - 14/03/2014, 17:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi hari ini mengumumkan pencalonan dirinya sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. Sesaat setelah pengumuman ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melejit, pun dengan rupiah.

Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan penguatan nilai tukar rupiah dan IHSG sesaat setelah pengumuman pencapresan Jokowi ini ada kaitannya dengan respon pasar.

"Kalau pasar dan dunia usaha merespon positif pencapresan Jokowi, maka ekonomi diperkirakan akan membaik. Rupiah dan IHSG juga akan menguat. Itu semua karena gairah baru lantaran ada ekspektasi yang lebih baik," kata Ryan ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (14/3/2014).

Namun demikian, apabila pasar dan dunia usaha merespon negatif atas pencapresan Jokowi tersebut, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Kondisi ekonomi, kata dia, malah akan memburuk.

"Kita harus menunggu beberapa saat ke depan respon pasar setelah ada kepastian pencapresan Jokowi," tegasnya.

Ryan tidak memandang penguatan rupiah dan IHSG atas pencapresan Jokowi ini bukan hanya fenomena sementara. Malahan, Ryan menegaskan kondisi ini akan selamanya menggairahkan pasar. "Forever," kata dia singkat.

Lebih lanjut Ryan mengungkapkan bila Jokowi memenangi pilpres, semestinya memang ekonomi Indonesia menguat paling tidak selama 5 tahun periode. Namun, kondisi ini tergantung kepada kabinetnya nanti. Kabinet, kata Ryan, harus diterima oleh pasar.

"Kalau mau kabinet koalisi, sebaiknya jangan melibatkan banyak parpol. Cukup 3 parpol saja, agar roda pemerintah lebih efektif," ujar Ryan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com