Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Malaysia Airlines Tekan Kunjungan Wisatawan China ke ASEAN

Kompas.com - 17/03/2014, 13:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hilangnya pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 dapat berdampak ke bisnis kunjungan wisatawan luar negeri. Agen-agen perjalanan wisata memperingatkan adanya ancaman tersebut.

Menurut laporan Bank of America-Merill Lynch, peristiwa ini dapat memukul sektor pariwisata Asia Tenggara dari China, walaupun ada kecenderungan peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah di China dan perjalanan yang lebih terjangkau.

Laporan itu menyebut juga bahwa China menyumbang 12 persen wisatawan ke Malaysia, termasuk warga China yang berdomisili di Singapura. Pihak maskapai dan Pemerintah Malaysia didesak oleh pihak China untuk mempercepat pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang.

Pihak agen perjalanan di Malaysia mengaku menerima pembatalan perjalanan, sementara agen di luar Malaysia memperingatkan para wisatawan korporat juga dapat membatalkan perjalanan.

"Saya dapat mengatakan, 80 persen wisatawan korporat akan memilih mengubah jadwal untuk saat ini. Seiring berjalannya waktu, wisatawan akan perlahan menghilangkan rasa takut ini. Dalam saat-saat sekarang ini, Malaysia Airlines butuh upaya agresif untuk kembali membangun kepercayaan konsumen, kepercayaan diri, dan reputasi," kata Direktur Komunikasi Dynasty Travel Alicia Seah di Singapura, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (16/3/2014).

Operator bandara Malaysia dan pihak Malaysia Airlines menolak berkomentar apakah mereka melihat bukti adanya pembatalan perjalanan. Sementara itu, manajer komunikasi pemasaran agen perjalanan Singapura Chan Brothers Travel, Jane Chang, mengatakan bahwa pihaknya belum memperoleh telepon dari pelanggan terkait permohonan penjadwalan ulang perjalanan.

Sekadar informasi, kerugian maskapai Malaysia Airlines membengkak 171 persen pada tahun 2013 menjadi 1,17 miliar ringgit atau setara 355,84 juta dollar AS dibandingkan tahun 2012 sebesar 431 juta ringgit.

Telah diprediksi sebelumnya bahwa tahun 2014 adalah tahun yang berat karena ada persaingan dengan maskapai penerbangan bertarif murah (low cost carrier).

Sementara itu, Wisatawan China yang melancong ke Asia Tenggara telah melonjak hampir 7,4 juta wisatawan pada tahun 2012 atau 10 persen dari total wisatawan.

Namun, menurut data Bank of America-Merrill Lynch, kedatangan wisatawan China hanya mencapai 1,9 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com