Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Peredaran Uang Jelang Pemilu Terkendali

Kompas.com - 17/03/2014, 13:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang digelarnya pemilihan umum kerap terjadi peredaran uang palsu. Namun demikian, pihak Bank Indonesia (BI) menilai peredaran uang masih terkendali menjelang pemilu.

"Kita mengikuti kondisi pasar pada saat pemilu setiap 5 tahun secara umum kondisinya tetap sama dan terawasi dengan baik. Yang perlu kita siapkan justru yang lebih utama pada saat menjelang hari raya," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di kantornya, Senin (17/3/2014).

Agus memandang, secara umun peredaran uang terkendali. Akan tetapi, ia mengaku rasio uang palsu pada tahun 2013 memang sedikit meningkat walaupun tidak besar jumlahnya. Sayangnya, ia tidak memberikan angka pasti berapa uang palsu yang beredar selama periode tersebut.

"Itu sudah kita sikapi, kita awasi. Yang ingin kita jelaskan bahwa antara uang palsu kita mesti bedakan dengan penipuan pembayaran," ujarnya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan pada dasarnya terdapat perbedaan pemahaman antara praktik penipuan alat pembayaran dengan praktik penggunaan uang palsu. Penipuan adalah menggunakan uang yang tidak berlaku untuk melakukan pembayaran, sementara praktik peredaran uang palsu adalah tindakan memalsukan uang yang sah digunakan sebagai alat pembayaran.

"Itu jumlah ada sedikit naik dibandingkan tahun 2012, data tahun 2013. Tetapi terkendali," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com