Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Atas Laut Jadi Janji Dahlan Iskan Sebelum Purnatugas

Kompas.com - 18/03/2014, 11:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Janji Dahlan Iskan sebelum purnatugas sebagai Menteri BUMN tahun ini adalah merampungkan studi kelayakan (feasibility study) jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya.

”Tentu itu enggak mungkin saya bisa menyelesaikan, karena masa jabatan saya akan berakhir. Tapi studinya, sebelum saya mengakhiri tugas di BUMN, itu sudah jadilah,” ujarnya ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menuturkan, jalan bebas hambatan sepanjang 800 kilometer tersebut mendesak untuk segera dibangun untuk mengurangi kepadatan di pantura, sekaligus menghemat biaya pemeliharaan pantura.

”Karena setiap tahun menghabiskan ratusan miliar untuk pantura, juga enggak selesai-selesai. Masa mau seumur hidup mau seperti itu,” katanya.

Atas dasar itu, Dahlan berfikir harus ada jalan pintas, yakni dengan membangun tol di pinggir pantai Jakarta-Surabaya. ”Toh kita sudah punya pengalaman di Bali,” ujarnya.

Sebagai informasi, Kementerian BUMN menggalang 19 perusahaan milik negara untuk bersinergi membangun jalan tol di pinggir pantai yang membentang dari Jakarta hingga Surabaya.

Adapun 19 BUMN tersebut meliputi PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Istaka Karya, PT Pelindo II, PT Pelindo III. Selanjutnya, PT Semen Indonesia Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk, PT Bank BRI Tbk, PT Bank BTN Tbk, PT Jamsostek, PT Taspen. Studi kelayakan sendiri direncanakan rampung April 2014.

Namun, rencana Dahlan ini dinilai aneh. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, pembangunan jalan tol atas laut itu akan tumpang tindih dengan tol pantai utara Jawa (Pantura) yang sampai saat ini juga masih merugi.

"Jadi rencana pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya ini aneh, tidak menarik. Kondisi tol Pantura itu hanya untung saat musim Lebaran, yang cuma dua minggu itu," kata Djoko kepada Kompas.com, Oktober 2013 lalu.

Ia menambahkan, jalan tol yang menguntungkan tersebut hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, serta Surabaya dan sekitarnya. Jika ada operator meraup untung, Djoko menilai hal tersebut hanyalah keuntungan semu.

Keuntungan semu yang dimaksud ini adalah kebijakan pembangunan jalan tol atas laut tersebut tentunya hanya akan dipakai oleh kendaraan pribadi roda empat. Masalahnya, kendaraan pribadi ini masih memakai bahan bakar minyak bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com