"Yang menjadi prioritas (distandardisasi) itu makanan dan minuman, agroculture, baru sektor sekundernya, seperti keramik dan kaca lembaran. Tapi mamin number one," kata Achmad, di Jakarta, Kamis (20/3/2013).
Achmad menegaskan, sektor mamin seperti makanan ringan (snack) sangat rawan terkena dampak produk asing. Saat ini ada sekitar 5.000 jenis produk yang terdaftar di Badan Standardisasi Nasional (BSN), namun tak lebih dari 1.000 jenis yang sudah mengantongi Standar Nasional Industri (SNI). Produk mamin pun diakui Achmad sangat minim.
"Serangan paling besar mamin itu China, Vietnam. Ancaman paling besar dalam hal standardisasi datang dari Vietnam," lanjutnya.
Oleh karenanya, dalam seminar soal SNI hari ini, Kadin Indonesia menghadirkan pembicara dari Vietnam dan China. Achmad mengatakan, kalangan industri Indonesia akan mengidentifikasi industri apa saja di Vietnam yang sudah memiliki standardisasi.
"Sama sengaja diundang kan yang China. China ini segala sektor bisa. Kaya pizza "all you can eat" dia. Ini bahaya," imbuh Achmad.
"Makanya pembicara yang datang ini, kita mau identifikasi top 10 sektor mana yang priority yang mau kita masukkan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.