Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masih Butuh Banyak Tenaga Aktuaris

Kompas.com - 25/03/2014, 15:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan tenaga aktuaris di Indonesia masih sangat besar. Apalagi, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai pada tahun 2015 mendatang sehingga kemungkinan Indonesia akan dibanjiri tenaga aktuaris dari negara-negara tetangga sekawasan.

"Dari sisi sumber daya manusia di kita memang kurang persiapan menghadapi MEA. Jumlah aktuaris diprediksi ada 700 orang, tapi yang ada di pasar hanya 175. Belum termasuk ada yang sudah pensiun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani di Jakarta, Selasa (25/3/2014).

OJK yang juga menjadi regulator industri asuransi, telah melakukan serangkaian upaya untuk memperbanyak jumlah tenaga aktuaris di Indonesia. Upaya yang ditempuh antara lain program magang dan program eksekutif.

"Kami punya program yang meminta perusahaan-perusahaan menampung lulusan Matematika dididik dengan magang sehingga bisa jadi tenaga aktuaris. Mereka nanti magang di perusahaan asuransi," ujar Firdaus.

Adapun untuk program eksekutif, Firdaus menjelaskan pihaknya meminta seluruh industri asuransi, baik asuransi jiwa maupun asuransi umum untuk diberikan pelatihan aktuaria. Program ini, kata dia, merupakan program fast track.

"Kita minta perusahaan asuransi mengirim pegawai untuk ikut program eksekutif setiap Jumat siang. Apapun jurusannya, dia sarjana apa, yang penting punya latar belakang pernah mempelajari matematika," kata Firdaus.

Akan tetapi, program ini diakui kurang berjalan lancar lantaran pegawai yang dikirim tidak memiliki kesiapan. Selain itu, jumlah perusahaan asuransi yang mengirimkan pegawainya untuk dilatih menjadi tenaga aktuaris pun sangat sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com