Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Keuangan Tunggu Kepastian Besaran Suku Bunga The Fed

Kompas.com - 26/03/2014, 13:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menyatakan akan segera menaikkan suku bunga acuan dari rekor terendah yang selama ini dipatok. Hal ini akan berdampak terhadap industri pembiayaan, dan penyaluran pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Raharjo Adisusanto mengatakan, jika The Fed menaikkan suku bukan, hal itu akan berdampak terhadap penerbitan surat utang perseroan.

"Tapi masalah ini, para analis juga menyebut para investor sudah mengkalkulasi di awal. Sehingga kenaikan kupon obligasi sudah memasukkan rencana The Fed naikkan suku bunga," kata dia, di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Meski demikian, Raharjo menegaskan dirinya tidak tahu persis berapa kenaikan suku bunganya. Jika ternyata lebih besar dari perhitungan para investor, bisa jadi, suku bunga acuan di Indonesia akan naik lagi, dan berdampak terhadap suku bunga pasar.

Tahun ini SMF mematok target penerbitan surat utang sebesar Rp 2,5 triliun. Raharjo mengatakan, penerbitan surat utang selanjutnya akan disesuaikan dengan suku bunga pasar, dan kebutuhan pasar, apakah tenor 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. "Artinya, ketika rate itu masuk, kami akan mengambil spread yang kecil," pungkasnya.

Sebagai informasi, suku bunga acuan Bank Indonesia yang sebesar 7,5 persen berdampak terhadap penerbitan surat utang SMF tahun 2013. Raharjo menuturkan, sepanjang tahun 2013 perseroan mengerem penerbitan obligasi. Sehingga, dari target penerbitan surat utang sebesar Rp 2,330 triliun, hanya terealisasi 91,80 persen, sekitar Rp 2,139 triliun.

"Jadi kenapa 2013 tidak mencapai target karena memang kami mengambil spread sangat tipis, karena kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Kita mengurangi penerbitan obligasi karena kupon yang masuk terlalu tinggi," jelas Raharjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com