Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Belanda, Wapres Beberkan Rahasia RI Keluar Krisis 1998

Kompas.com - 27/03/2014, 11:52 WIB


DEN HAAG, KOMPAS.com -
Wakil Presiden (Wapres) Boediono membeberkan rahasia Indonesia keluar dari krisis yang menimpa pada 1998, saat bertemu dengan diaspora Indonesia yang ada di Belanda, di Hotel Hilton, Den Haag, Rabu (26/3/2014) pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 24.00 WIB.

“Intinya, kita lakukan pendekatan secara inklusif sementara proses transisi demokrasi terus berlangsung,” kata Boediono seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet RI, Kamis (27/3/2014).

Wapres mengatakan, saat ini Indonesia sudah on the right track dalam transisi demokrasi. Namun ia mengingatkan, salah satu yang harus diperhatikan bahwa proses konsolidasi yang berlangsung sekarang ini akan memperkuat pilar demokrasi di Indonesia.

Mengenai ketimpangan ekonomi, Wapres Boediono menyebutkan ada dua ukuran, Pertama, tingkat kemiskinan. Hal ini bisa diatasi dengan program kemiskinan.  Kedua, in equal quality yang tidak sama. Hal ini dikarenakan pihak yang mendapatkan peluang tidak banyak dan mayoritas masyarakat tidak mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

“Dinamika ini juga terjadi pada negara maju. Salah satu program yang dapat dilakukan adalah menaikkan pajak bagi yang mampu,” sebut Wapres.

Terhadap perekonomian Indonesia, Wapres menyebutkan, sesuai Undang-Undang Dasar sifatnya adalah membangun sistem perekonomian kekeluargaan. Namun, di pasal yang lain, tekan Wapres, perekonomian Indonesia dibangun berdasarkan keadilan.

Saat ditanya mengenai program bansos, Wapres menjawab bahwa memang ada pihak yang benar-benar memerlukan. "Namun, memang masih ada program bansos yang harus diawasi oleh penegak hukum terutama jelang pemilu 2014", ujar Wapres.

Pertemuan Wapres dengan diaspora Indonesia di Belanda yang dihadiri oleh  Dubes LBBP Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Retno LP Marsudi itu berlangsung selama 1,5 jam.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyinggung posisi Belanda dan Indonesia. Menurut Wapres, Indonesia harus menjadikan Belanda sebagai pintu masuk untuk memasuki Eropa. Begitu pun halnya Belanda yang diharapkan menjadikan Indonesia sebagai pintu masuk (gateway) untuk masuk ke ASEAN.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com