"Masalah harga sedang dihitung dengan Bappenas, harga yang pas itu berapa," kata Susilo, di Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Hal itu dilakukan untuk mendorong percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke BBG sehingga diharapkan dapat menekan impor. Selain itu, dia juga mengatakan, penggunaan gas akan membuat biaya transportasi lebih hemat.
"Hanya traumanya, masyarakat belum melihat SPBG di mana. Masyarakat khawatir gasnya ada apa enggak. Ini kita jamin gasnya ada," imbuh Susilo.
Dari sisi pelaku usaha, harga yang menarik tentu akan membantu membentuk pasar. Demikian juga dengan ketersediaannya. Saat ini harga BBG masih sangat murah, Rp 3.100 per liter setara premium (LSP).
"Rata-rata, di mana-mana, harga BBG itu 65-70 persen daripada harga minyak non-subsidi, seperti Thailand," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.