Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Seratusan Pelabuhan, Ekspor-Impor Indonesia Masih Bertumpu ke Tanjung Priok

Kompas.com - 01/04/2014, 07:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Distribusi barang lewat perairan laut di Indonesia, utamanya kegiatan ekspor dan impor, masih bertumpu pada Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Padahal, Indonesia punya seratusan pelabuhan.

"Indonesia punya 100 lebih (pelabuhan) atau catatan INSA ada 102 pelabuhan yang tersebar dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Tetapi arus bongkar muat masih mengandalkan Tanjung Priok," ujar Wakil Ketua Indonesia National Shipowners' Association (INSA), Asmari Herry, di Jakarta, Senin (31/3/2014).

Herry mengatakan porsi bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok berkisar 70 persen total kegiatan tersebut se-Indonesia. Akibatnya, pada saat puncak distribusi terjadi arus penumpukan truk di pelabuhan Tanjung Priok, baik untuk kegiatan bongkar maupun muat.

Akibat proporsi beban ini, lanjut Herry, waktu tunggu barang di pelabuhan alias dwelling time pun semakin panjang, bisa mencapai lebih dari satu pekan. Tak pelak, kata dia, beban logistik pun menjadi lebih mahal.

Herry berharap upaya menurunkan biaya logistik ini masuk daftar pekerjaan rumah untuk pemimpin baru hasil Pemilu 2014. "Kami (pengusaha) mengharapkan pelabuhan itu efisien agar tidak menambah biaya," ujar dia.

Pemerintah baru nanti juga Herry harapkan mengoptimalkan pelabuhan lain di Indonesia. Selain mengurangi kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah berlebih, optimalisasi pelabuhan lain juga akan menekan disparitas harga antara Pulau Jawa dan pulau-pulau lain. "Kami harapkan pemimpin ke depan adalah pemimpin yang pro-pemerataan, pro-semua angkutan, agar indeks (harga) kita setara."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com