Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pertimbangan Baidu Ekspansi ke Indonesia

Kompas.com - 01/04/2014, 09:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Populasi penduduk di Indonesia yang mencapai 242,3 juta orang menjadi daya tarik bagi perusahaan-perusahaan dunia untuk memasarkan produknya di Indonesia. Salah satu yang tertarik mengembangkan bisnisnya di Indonesia adalah Baidu, perusahaan layanan web dan mobile terbesar asal China.

Marketing Manager Baidu Indonesia Iwan Setiawan mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan Baidu melakukan ekspansi ke pasar Indonesia.

"Pertama kita melihat Indonesia punya populasi penduduk yang besar, itu potensi yang luar biasa untuk memasarkan produk," ujar Iwan di Bandung, Jumat (28/3/2014).

Faktor yang kedua adalah jumlah pengguna internet di Indonesia yang banyak. Menurut Iwan, pengguna internet di Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya infrastruktur. "Kita juga melihat Indonesia punya pengguna internet yang besar sampai 72,7 juta pengguna. Ini akan semakin berkembang dengan infrastuktur yang makin berkembang juga," katanya.

Adapun faktor ketiga adalah jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia yang tinggi dan terus meningkat. Keyakinan tersebut didasarkan karena Baidu menilai kelas menengah Indonesia tetap tumbuh meskipun krisis ekonomi dunia melanda pada tahun 2013.

"Indonesia juga memiliki kelas menengah yang tinggi. Bahkan, pada 2013 kemarin, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia bagus," katanya.

Ekspansi Baidu ke Indonesia sudah mulai dilakukan pada Desember 2013 lalu. Produk-produk yang sudah diperkenalkan ialah Baidu PC Faster, Baidu Antivirus, dan Baidu Browser. Baidu memiliki target 10 juta pengguna di Indonesia pada tahun 2014 ini. Sampai Maret 2014, pengguna Baidu di Indonesia sudah mencapai 4 juta user.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com