Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Pemerintah Perlu Pertimbangkan Naikkan Pajak Rokok

Kompas.com - 01/04/2014, 16:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ekonom Bank Pembangunan Asia (ADB) Prianto Aji mengatakan, pemerintah bisa mempertimbangkan untuk menaikkan penerimaan pajak dari rokok. Kebijakan menaikkan pajak rokok seperti ini telah diterapkan di Filipina. Menurut Prianto, selain dapat meningkatkan penerimaan negara, pajak rokok dapat digunakan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam negeri.

"Kalau di Filipina itu mereka yang merokok dikenakan pajak yang tinggi. Ini akan jadi pemasukan yang lumayan," kata Prianto di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Lebih lanjut, Prianto mengungkapkan, tambahan penerimaan negara melalui pajak rokok pun dapat dimanfaatkan untuk menambah subsidi di sektor pendidikan maupun kesehatan. Dengan peningkatan subsidi di kedua sektor ini, maka produktivitas sumber daya manusia (SDM) Indoneaia pun akan meningkat pula.

Meskipun demikian, Prianto mengatakan penerapan pajak rokok ini masih perlu kajian lanjutan yang mendalam. Akan tetapi, pemerintah dapat mengambil contoh di negara-negara maju yang telah menerapkan pengenaan pajak bagi perokok tersebut.

"Pajak rokok, itu hanya contoh saja income yang cukup besar, tapi itu harus dilakukan studi lebih lanjut. Kami juga lebih meneliti lagi kalau diterapkan di Indonesia. Namun bisa yang lain, tidak hanya rokok saja," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Edimon Ginting memandang, pengenaan pajak rokok yang tinggi akan mengurangi pengeluaran masyakarat untuk layanan kesehatan. Bila pajak rokok cenderung rendah, maka banyak masyarakat yang merokok.

"Pajak rokok ini berkaitan dengan kesehatan. Semakin murah pajaknya, semakin banyak yang merokok. Tapi biasanya semakin maju sebuah negara, maka makin tinggi pajak rokoknya. Di sisi lain semakin mahal pajak semakin juga kan membanggakan bagi perokok, karena dianggap mampu bayar pajak yang mahal itu," kata Edimon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com