Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kelebihan Pesawat Baru "Racikan" Habibie

Kompas.com - 02/04/2014, 07:25 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie meluncurkan buku barunya yang berjudul Tak Boleh Lelah dan Kalah.

Peluncuran buku tersebut dilakukan di Gedung Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta. Dalam sambutannya, BJ Habibie menyebutkan bahwa buku berjudul Tak Boleh Lelah dan Kalah mengacu pada pengalaman hidupnya.

Salah satunya adalah curahan hati saat PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang selanjutnya berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) harus ditutup pada 2002.

Meski begitu, BJ Habibie menekankan bahwa dirinya akan melanjutkan keberlangsungan PTDI, yang telah mendapatkan momen kebangkitan pada awal 2012 lalu.

"PTDI akan saya lanjutkan dengan produksi pesawat yang lebih canggih dari N250. Saya dengan tim sedang merekayasa sebuah pesawat bernama R-80 yang dalam satu tahun lagi akan kami persiapkan supaya bisa mengudara pada 2017," ujar Habibie di Gedung BI, Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Pesawat R-80 ini memiliki makna R dari kata Regional dan 80 adalah jumlah penumpang pesawat tersebut. Kelebihan pesawat dengan teknologi anyar ini adalah memiliki baling-baling yang dapat menentukan antara angin yang dingin dan angin panas yang berasal dari engine atau mesin.

Gunanya adalah terjadi campuran angin dingin dan angin panas sehingga bisa mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi. Campuran angin dingin dan angin panas itu disebut bypass ratio. Semakin tinggi bypass ratio yang dimiliki, energi bahan bakar yang digunakan semakin irit.

"Airbus atau Boeing punya bypass ratio 12, semakin sedikit bypass ratio, maka makin sedikit tingkat efisiensi bahan bakarnya. R-80 memiliki bypass ratio 40, sasarannya kurang lebih 30 persen konsumsi bahan bakarnya lebih irit, lebih efisien," ujar Habibie.

Produksi pesawat terbang R-80 akan dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia. Produksi proyek pesawat ini diharapkan akan mampu mendongkrak nasionalisme rakyat Indonesia, berjalan lancar. "Saat ini saya sedang mempersiapkan ini bisa terbang tahun 2017. Yang bikin nanti Dirgantara Indonesia," kata Habibie. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com