"Lembaga keuangan harus sudah siap. Kompetisi semakin keras. Saat ini yang belum siap itu industri asuransi dan pembiayaan. Jadi masih perlu disiapkan," kata Mirza di sela-sela acara "The ASEAN Economic Congress" di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Lebih lanjut, Mirza mengatakan pada dasarnya industri keuangan Indonesia secara umum telah siap menghadapi MEA. Akan tetapi, lanjutnya, masih diperlukan kualitas penerapan pengawasan yang dijalankan secara terintegrasi.
"Kalau dari sisi financial sector Indonesia sebenarnya sudah bisa. Apalagi kalau kita bicara tentang perbankan dan market accessnya. Jadi sekarang bagaimana caranya kita bisa mengakses ke market lain," ujar Mirza.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani menilai industri asuransi Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku tahun 2015 mendatang.
Apalagi ia mengaku belum ada diskusi mendalam di antara regulator-regulator di negara kawasan terkait hal ini. "Kalau lihat pelaksanaannya, sampai saat ini yang kurang setahun kita belum pernah bicara serius dengan regulator negara-negara lain ya saya merasa kurang optimis akan tiba-tiba terbuka di tahun 2015," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.