Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Banyak yang Harus Diperbaiki dari Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 02/04/2014, 14:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara internasional Soekarno-Hatta baru saja ditempatkan untuk kategori bandara dengan peningkatan pelayanan terbaik di dunia versi Skytrax.

Menteri Koordinator Perekonomi, Hatta Rajasa mengatakan pengelola bandara tersebut diminta untuk tidak cepat berpuas diri atas pencapaian itu. "Saya syukuri, mudah-mudahan penilaian itu cukup obyektif. Tetapi juga jangan berpuas diri, banyak yang harus diperbaiki di pelayanan Bandara Soekarno-Hatta," ujar Hatta Rajasa di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Persoalan yang paling krusial di Bandara Soekarno-Hatta menurut Hatta adalah over kapasitas. Permasalahan tersebut menurutnya akan berdampak pada penurunan pelayanan kepada penumpang.

"Yang anda tahu, di Soekarno-Hatta itu over kapasitas. Bagaimanapun kalau bandara over kapasitas tentu pelayanan menjadi menurun. Itu tentu menjadi tantangan, tidak hanya pelayanan namun juga keselamatan dan keamanan," katanya.

Oleh sebab itu, peningkatan pelayanan bandara merupakan hal yang sangat penting, karena jika sampai pelayanan bandara terganggu, maka puluhan juta penumpang akan mengalami masalah besar.

Selain pelayanan, Hatta juga mengatakan bahwa bandara memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian. Namun kontribusi tersebut tidak bisa dilihat hanya dari pendapatan bandara, namun harus dilihat sebagai urat nadi ekonomi nasional.

"Kontribusi besar sekali. Anda tidak bisa mengukur hanya dengan pendapatan, dalam hal ini Angkasa Pura II memberikan dividen, tetapi yang utama ini urat nadi ekonomi kita karena bukan hanya penumpang tetapi juga kelancaran arus barang," tandasnya.

Sebelumnya, Skytrax mengumumkan The World's Most Improved Airport 2014. Bandara Soekarno-Hatta menempati peringkat empat dalam jajaran bandara dengan peningkatan pelayanan terbaik di dunia.

Penilaian tersebut didapatkan dari hasil survei terhadap 12,85 juta penumpang pesawat dari 110 negara berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com