Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKF: Tak Tertutup Kemungkinan Harga BBM Naik Tahun Ini

Kompas.com - 03/04/2014, 07:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyatakan tidak tertutup kemungkinan pemerintah akan kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2014. Ini lantaran konsumsi BBM yang terus meningkat, sementara produksi dalam negeri stagnan, sehingga menyebabkan impor BBM kian besar. Besarnya impor migas ini membebani defisit transaksi berjalan.

Kepala BKF Andin Hadiyanto mengatakan, kenaikan harga BBM efektif menyelamatkan kondisi fiskal Indonesia. Kenaikan harga BBM, lanjutnya, biasa dilakukan negara-negara yang melakukan reformasi energi dan dilakukan secara konsisten.

"Tidak menutup kemungkinan, mungkin saja (menaikkan harga BBM). Jadi namanya reformasi subsidi di berbagai negara berkembang, pasti harus konsisiten dan terukur, tidak bisa sporadis. Jadi kita harus bikin roadmap-nya dulu," kata Andin di Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Lebih lanjut, Andin mengungkapkan, konsumsi BBM yang tinggi tidak diimbangi dengan produksi minyak yang memadai. Bahkan, produksi minyak ke depan diperkirakan akan terus menurun.

"Cadangan minyak Indonesia tinggal 4 miliar barrel. Kalau kita dengan konsumsi saat ini mungkin akan habis sekitar tidak sampai 15 sampai 20 tahun lagi. Memang memerlukan langkah-langkah isu ketehanan energi," ungkap dia.

Guna mengurangi ketergantungan subsidi BBM, ujar Andin, pemerintah akan terus melakukan reformasi energi dengan peningkatan penggunaan energi ramah lingkungan. Selain itu, dilakukan pula pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com