Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Gadai Emas Masuki Masa Sulit

Kompas.com - 05/04/2014, 14:25 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tak cuma perbankan konvensional, bankir syariah juga sibuk memutar otak agar bisa mencetak kinerja memuaskan tahun ini. Pasalnya, bisnis gadai emas yang  menjadi  primadona bankir syariah makin sulit.

Ada sejumlah faktor yang menghadang kinerja bisnis gadai emas. Pertama, pengetatan aturan oleh Bank Indonesia  (BI) mengenai  batas maksimal pembiayaan. Kedua, penurunan harga emas. Ketiga,  persaingan  ketat lantaran pelaku bisnis gadai emas semakin banyak.

Celah pertumbuhan bisnis gadai  emas memang masih ada. Itu sebabnya, Bank Syariah Mandiri (BSM) misalnya, tahun  ini memasang  target omzet gadai emas Rp 5,2 triliun. "Hingga Maret lalu mencapai Rp 1 triliun," kata Andri V Bardi, Kepala Desk Pegadaian BSM, kemarin.

Artinya  pada  tiga  bulan pertama 2014, omzet gadai emas hanya memenuhi 19 persen dari target. Per 31 Desember 2013, omzet gadai emas BSM Rp 4,45 triliun.

Walau sempit, ceruk pertumbuhan  ini  tetap  dilihat sebagai peluang.  Itu sebabnya, Bank Panin Syariah, misalnya, tertarik masuk bisnis gadai emas. "Kami ingin kembangkan  secara  bertahap," ucap Deny Hendrawati, Direktur Utama Panin Syariah.

Ekspansi  produk  gadai emas  telah  masuk  dalam Rancangan  Bisnis  Bank (RBB) Panin Syariah tahun ini. Rencananya, produk gadai emas meluncur semester II-2014. Panin Syariah akan mengandalkan  kantor  cabang  dan  jalur  kemitraan sebagai  jaringan  distribusi produk gadai emas.

Tapi, sebagai pemain baru, Panin Syariah harus ekstra hati-hati.  Lirik  saja,  Bank Syariah Bukopin (BSB). Unit usaha Bank Bukopin ini baru melakoni bisnis gadai emas setahun  lalu.  Tahun  lalu, BSB  cuma  menyalurkan pembiayaan gadai emas sekitar Rp 5 miliar.

Riyanto, Direktur Utama BSB, menilai, bisnis gadai emas bank syariah sulit bersaing dengan pelaku bisnis lain, seperti Pegadaian dan lembaga  gadai  tak  resmi. "Lembaga  tak  resmi  tidak tersentuh aturan Bank Indonesia (BI)," terang Riyanto.

Kendati sulit, BSB berniat membuka  beberapa  gerai baru.  Saat  ini  BSB  hanya memiliki satu gerai di Jakarta. Target BSB, pembiayaan emas  naik  dua  kali  lipat menjadi Rp 10 miliar-Rp 15 miliar di tahun 2014.

Sebagai pemain lebih senior, BSM tak mau kalah. BSM memilih strategi seperti Pegadaian, yakni mendekatkan diri ke nasabah  lewat pembukaan jaringan. BSM bersinergi dengan PT Pos Indonesia, Bank Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali.

Saat  ini,  ada  empat  dari target 15 outlet BSM di Bank Mandiri. Lalu, ada 32 outlet di kantor Pos dari  rencana sebanyak  39  outlet.  Lima outlet lagi bekerjasama dengan Bank Sinar.

Bagaimana dengan Pegadaian? Perusahaan ini masih optimistis dan menargetkan pendapatan Rp 8,3 triliun-Rp 8,5 triliun selama 2014 atau tumbuh 5,6 persen-8,1 persen.

Menurut Suwhono, Direktur Utama Pegadaian, pemilu tak berpengaruh banyak ke bisnis gadai. "Dibanding Maret 2013, omzet  Maret tahun ini lebih kecil," ujarnya.

Omzet naik signifikan saat tahun ajaran baru atau hari raya. (Issa Almawadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com