Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renegosiasi Kontrak Freeport Akan Rampung Sebelum Pergantian Pemerintah

Kompas.com - 07/04/2014, 07:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Proses renegosiasi kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia dan PT Vale Indonesia mendekati tahap akhir. Yang mengejutkan, pemerintah akan kembali memperpanjang kontrak Freeport dan Vale, yakni dua kali 10 tahun atau 20 tahun, sesuai dengan permintaan dua perusahaan itu. Ini artinya, kontrak karya Freeport tidak akan habis pada tahun 2021, tetapi hingga tahun 2041. Begitu pula dengan Vale, kontraknya tidak akan habis pada tahun 2025, tetapi akan diperpanjang hingga 2045.

Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan, pemerintah akan mengabulkan permohonan perpanjangan kontrak Freeport dan Vale.

"Para pengusaha ini minta kepastian perpanjangan karena telah membenamkan dana investasi besar. Ini poin titik temu kami," ujar Sukhyar ke KONTAN, akhir pekan lalu.

Freeport, semisal, sudah menyiapkan dana 16,9 miliar dollar AS hingga 2041 nanti. Perinciannya: sebesar 9,8 miliar dollar AS dibenamkan mulai 2012 hingga tahun 2021. Adapun sebesar 7,1 miliar dollar AS untuk investasi dari hingga 2041. Adapun Vale akan menggelontorkan dana investasi sebesar 2 miliar dollar AS untuk menambah kapasitas smelter serta membangun pelabuhan dan jalan.

Bukan hanya kontrak yang diperpanjang, beberapa poin juga telah disepakati. Salah satunya terkait divestasi. Tak seperti sebelumnya yang ngotot Freeport harus melepas 51 persen sahamnya, kini sikap pemerintah melunak. Dengan alasan lahan tambang Freeport di bawah tanah atau underground, kewajiban divestasi saham Freeport hanya 30 persen. Adapun Vale wajib melepas 40 persen sahamnya lantaran bisnisnya sudah terintegrasi dari hulu dan hilir.

Kata Sukhyar, kedua perusahaan itu akan melepaskan saham lewat replacement cost, yakni harga saham dihitung berdasarkan investasi perusahaan. Pemerintah pusat jadi pihak pertama yang harus mendapat penawaran. "Bukan lewat bursa atau harga pasar, ya," jelas dia.

Sukhyar optimistis renegosiasi kontrak akan rampung sebelum pergantian pemerintahan.

Apalagi, "Newmont juga tinggal soal penciutan lahan," ujar dia.

Ladjiman Damanik, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo), bilang, kebijakan pemerintah soal renegosiasi sejatinya jelas. "Yakni menguntungkan para investor asing saja," kata dia. Seharusnya kepentingan negara dan rakyat lebih utama ketimbang kepentingan lain. (Muhammad Yazid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 23 April 2024: Harga Tepung dan Telur Naik, Daging Sapi dan Ayam Turun

Bahan Pokok Hari Ini 23 April 2024: Harga Tepung dan Telur Naik, Daging Sapi dan Ayam Turun

Whats New
Reksadana RDPT adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Reksadana RDPT adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com