Performa penyerapan tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) masih di bawah harapan pasar, yield US Treasury pun tertekan bersama dengan Indeks S&P 500. Ancaman deflasi di Zona Eropa masih menekan Euro seiring dengan meningkatnya peluang dilakukannya quantitative easing oleh Bank Sentral Eropa.
Buruknya data AS itu, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, berpeluang mendorong penguatan mata uang di Asia hari ini. Data consumer credit AS ditunggu malam ini dan diperkirakan membaik.
Rupiah diproyeksikan masih akan tertolong oleh sentimen pelemahan dollar AS. Namun optimisme domestik sendiri tertahan oleh turunnya cadangan devisa sehingga penguatan rupiah hanya akan terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.