Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Cermati Tiongkok

Kompas.com - 07/04/2014, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Solikin M Juhro mengatakan, bank sentral masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 masih berada di kisaran 5,5 hingga 5,9 persen. Sementara inflasi masih dipatok pada kisaran 4,5 plus minus 1 persen.

Namun demikian, terdapat beberapa risiko global yang masih menjadi tantangan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu risiko tetsebut adalah pelambatan ekonomi Tiongkok pada tahun 2014 ini.

"Risikonya adalah prospek kebijakan The Fed dan rebalancing ekonomi Tiongkok. Kita melihat konteks risiko ada terkait dengan perkembangan harga komoditas global," kata Solikin pada diskusi "Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia" di Jakarta, Senin (7/4/2014).

BI, sebut Solikin, memandang kondisi di Tiongkok tersebut perlu dicermati menjadi faktor yang dapat memberikan risiko perlambatan. Sebab, hal ini berkaitan dengan ekspor komoditas Indonesia.

"Tiongkok kenapa penting? Karena saat ini kan dia ingin soft landing. Pelambatan di Tiongkok mempengaruhi harga komoditas internasional. CPO, karet, timah itu kan konsumen tetbesarnya Tiongkok. Kalau Tiongkok melambat maka ekspor komoditas kita akan terpengaruh," papar dia.

Beberapa waktu lalu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memprediksi perlambatan ekonomi Tiongkok akan berpengaruh pada volume ekspor Indonesia.

"Pertumbuhan akan lebih flat. Negara yang penting dicatat adalah China (Tiongkok). Pertumbuhan ekonomi China akan melemah karena ada penurunan pertumbuhan kredit. Dengan demikian pertumbuhan ekspor kita akan tertahan," kata Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Edimon Ginting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com