Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MH370 Tak Kunjung Ditemukan, Malaysia Airlines Punya Banyak PR

Kompas.com - 09/04/2014, 10:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KUALA LUMPUR, KOMPAS.com -- CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menyatakan maskapainya memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Maskapai tersebut tak hanya harus pulih pasca-hilangnya MH370, tetapi juga harus menghadapi masalah finansial akibat ketatnya persaingan.

Maskapai penerbangan Malaysia itu dilaporkan telah menderita kerugian besar selama 3 tahun terakhir ini. Hilangnya MH370 akan meningkatkan penurunan pemesanan tiket secara signifikan terkait kekhawatiran keselamatan dan juga harus memberikan kompensasi kepada keluarga korban.

"Kejadian ini tentu memberi akibat kepada perusahaan. Kami memiliki banyak tugas untuk diselesaikan. Maskapai kami jelas harus bekerja keras," kata Yahya seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (9/4/2014).

MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret dengan membawa 227 penumpang dan 12 kru. Peristiwa ini memukul Malaysia Airlines, yang selama ini tersohor karena catatan keselamatannya. Menurut Yahya, maskapainya butuh waktu setidaknya enam bulan untuk pulih dari apa yang disebut sebagai isu reputasi pasar.

"Kami berencana untuk pulih lebih cepat," ujar Yahya.

Dalam sebuah wawancara, Yahya mengaku memang terjadi penurunan penjualan tiket, tetapi ia menganggap itu hal yang "alami." Sayangnya, ia tidak memberikan angka pasti ataupun komentar tentang bagaimana dampaknya bagi kondisi finansial Malaysia Airlines.

Maskapai tersebut mengumumkan kerugian sebesar 1,17 miliar ringgit atau 360 juta dollar AS pada tahun 2013. Sementara itu, pada tahun 2011 dan 2012 kerugian tercatat sebesar 2,5 miliar ringgit dan 433 juta ringgit. Sumber:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com