Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Rp 27 triliun, Kemenpera Dapat Rp 4,6 Triliun

Kompas.com - 09/04/2014, 13:13 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perumahan Rakyat membutuhkan dana sebesar Rp 27 triliun untuk membangun hunian berupa rusun dan hunian lainnya di seluruh Indonesia pada 2014. Namun, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan, anggaran yang didapatkan pihaknya hanya Rp 4,6 triliun.

"Tahun ini cuma Rp 4,6 triliun. Meskipun naik luar biasa. Anggaran awal saya ketika saya jadi menteri 3 tahun lalu cuma Rp 800 miliar. Sekarang perhatian pemerintah tinggi hampir 6 kali lipat. Jauh dari kebutuhan. Saya mengajukan anggaran Rp 27 triliun," ujar Djan Faridz setelah melaksanakan hak pilihnya di TPS 005 RW 03 Setiabudi, Jakarta, Rabu (9/4/2014).

Menurut Faridz, saat ini pemerintah sedang membangun 500 twin blok diseluruh Indonesia. Pembangunannya terdiri dari rumah buruh, rumah untuk mahasiwa, PNS, Polri dan Pondok Pesantren.

"Tahun ini rumah buruh, rumah anak-anak perguruan tinggi, PNS, Polri, dan Ponpes (Pondok Pesantren). Kira-kira bangun 500 twin blok," kata Faridz.

Namun Faridz tetap memprioritaskan pembangunan rusun untuk buruh. Menurutnya, pembangunan tersebut akan mampu menurunkan biaya hidup buruh. 

"Saya ingin rumah buruh dekat pabrik, keluarga di kampung, jadi biaya hidupnya rendah. Tidak perlu sewa rumah. Biaya transport turun karena tempat tinggal dekat pabrik dan pabrik bersedia berikan lahannya untuk dibangun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com