Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kegalauan" IHSG Masih Akan Berlanjut?

Kompas.com - 11/04/2014, 07:40 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan diproyeksikan masih akan menghadang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan menutup perdagangan pekan ini, Jumat (11/4/2014). Ini di sisi lain justru menjadi peluang bagi para pemodal untuk menurunkan harga perolehan investasinya setelah sempat tertinggal pada saat terjadinya reli IHSG dalam beberapa bulan terakhir.

Indeks Wall Street kembali dihantam aksi jual pada perdagangan Kamis (10/4/2014). Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 266,96 poin (1,62 persen) di level 16.170,22 didorong mahalnya valuasi saham dibandingkan perkiraan akan turunnya kinerja para emiten di triwulan pertama tahun ini.

Hal itu, menurut riset MNC Securities, masih ditambah mengecewakannya data ekspor dan impor China bulan Maret yang secara berurutan kembali turun 6,6 persen dan 11,3 persen.

Akan tetapi Indeks yg paling tajam kejatuhannya adalah Indeks Nasdaq yang turun tajam 129,79 poin (3,1 persen) ditutup di level 4.054,11 -level terendah 2 tahun terakhir-. Hal itu akibat mahalnya valuasi saham internet dan bioteknologi yang mempunyai PER 35x, jauh di atas PER S&P 500 dengan PER 17x.  

Dari dalam negeri, riset Eastpring Investments melihat hasil sementara perhitungan cepat Pemilu Legislatif telah menimbulkan kekhawatiran pemodal terhadap situasi ketidakpastian yang timbul atas pencalonan kandidat pasangan Presiden dan Wakil Presiden.

"Hal ini diperlihatkan oleh reaksi negatif pasar yang terjadi dengan adanya penurunan IHSG dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. IHSG kemarin anjlok 3,16 persen. Namun demikian, penurunan ini tidak terlalu terlihat pada pasar obligasi Indonesia," sebutnya.

Di lain sisi, kemungkinan Pilpres dua putaran tersebut justru dapat dilihat sebagai hal yang positif bagi perekonomian secara keseluruhan karena diperkirakan masih akan ada efek lanjutan dari consumers spending yang terjadi selama kampanye berlangsung.

Pada gilirannya, hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun di tengah perlambatan perekonomian global.

Koreksi yang cukup tajam pada pasar saham saat ini kembali lagi dapat dilihat sebagai peluang bagi para pemodal untuk menurunkan harga perolehan investasinya setelah sempat tertinggal pada saat terjadinya reli dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini akan bermanfaat bagi nilai investasi para pemodal dalam jangka panjang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko investasi masing-masing pemodal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com