Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KADIN: Banyak Kebijakan Pemerintah Menyimpang

Kompas.com - 15/04/2014, 07:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Natsir Mansyur menilai, pemerintah saat ini banyak membuat kebijakan yang menyimpang.

"Pemerintah itu kebijakannya banyak yang menyimpang. Pengenaan bea keluar (BK) terhadap KK (kontrak karya), pengenaan BK terhadap IUP (izin usaha pertambangan) sangat tinggi, jaminan bikin smelter 5 persen," kata dia ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Soal pengenaan BK untuk KK seperti PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, Natsir menegaskan seharusnya KK tidak dikenai BK. BK bisa dikenakan pada IUP, namun dengan catatan besarannya tidak terlalu tinggi 20 persen, dan hanya minimal single digit, alias di bawah 10 persen.

Sementara itu terkait jaminan smelter, Direktur Utama PT Indosmelt itu menegaskan, kebijakan tersebut tidak berdasar. Untuk diketahui saat ini kebijakan jaminan smelter 5 persen memang masih sebatas wacana. Namun, ada indikasi mengarah serius sebagai opsi, sehingga BK bisa lebih rendah.

"Coba saya tanya Menperin, Menko, Menkeu, negara mana yang orang bangun smelter perlu ada jaminan. Enggak ada kan?," jelasnya.

"Jaminan smelter ini enggak ada dasarnya. Negara mana orang bikin smelter dikenai jaminan 5 persen?Justeru Indonesia harusnya berfikir bagaimana orang bangun smelter dikasih insentif. Sampai sekarag insentif dari pembangunan smelter itu belum jelas," pungkas Natsir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com