Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseriusan Antam Bangun Smelter dengan Freeport Dipertanyakan

Kompas.com - 15/04/2014, 09:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Indosmelt Natsir Mansyur mempertanyakan keseriusan PT Antam (Persero) Tbk dalam membangun pabrik pemurnian bijih mineral (smelter) bersama PT Freeport Indonesia.

Pasalnya, karena menunggu keseriusan Antam, hingga kini pemerintah belum juga membagikan alokasi tembaga yang bisa diolah smelter. Padahal, sejak Januari 2014, Indosmelt sudah membuat Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) dengan Freeport. Akibatnya, hingga kini Indosmelt belum mendapat pasokan tembaga dari Freeport.

"Ini kan pemerintah mau fasilitasi. Harusnya diputuskan sejak bulan lalu. Tapi pemerintah nunggu lagi kesiapan Antam untuk membangun. Itu (tembaga) kan mau dibagi," terangnya berbincang dengan wartawan di JIExpo, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Natsir yang juga wakil ketua Kadin itu memaparkan, dua perusahaan tambang besar Freeport dan Newmont memproduksi hingga 3,6 juta ton tembaga per tahun. Dari total produksi tersebut, 1 juta ton tembaga sudah jelas dipasok ke PT Smelting, Gresik. Sehingga, jika Antam jelas mengambil 1 juta ton tembaga, maka sisanya sebesar 1,6 bisa dibagi dua untuk Indosmelt, dan PT Nusantara Smelting.

"Tapi hasil rapat terakhir (bulan lalu) belum ada keputusan, karena pemerintah masih nunggu kesiapan Antam," imbuhnya. Dia pun berharap, Antam tegas jika memang mau berinvestasi di smelter bersama Freeport.

Indosmelt menargetkan tiap tahun bisa mengolah 500.000 ton konsentrat tembaga. Sebanyak 70 persen pasokan diharapkan berasal dari Freeport, sedangkan sisanya dari PT Newmont Nusa Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com